24 Januari 2021

Apakah Pandemi Berdampak ke Blogger?

Akhirnya pandemi ini sudah setahun juga, dan hingga saat ini kita nggak tahu kapan akan berakhirnya. Meskipun vaksin sudah ada, tetapi itu bukanlah solusi untuk mengakhiri penyebaran virus ini.

Selama setahun ini, kita bisa melihat dampaknya ke sosial ekonomi masyarakat kita. Semua lapisan terdampak, tapi tetap masih bisa survive. Itulah yang menjadi kekuatan masyarakat Indonesia, semangat survive nya sangat tinggi. Bahkan meskipun angka penyebaran covid semakin tinggi, masyarakat kita khususnya kalangan bawah tidak gentar dengan adanya kejadian ini. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, bedanya hanya sekarang pakai masker saja. Ya meskipun maskernya jarang dicuci dan ditaruh sembarangan saat tidak dipakai. :)

Lalu bagaimana dengan blogger? Apakah dengan adanya pandemi ini blogger terkena dampaknya?

Setelah berjalan setahun, saya baru bisa menceritakan dampak dari pandemi ini ke blogger. Karena waktu satu tahun saya rasa waktu yang tepat untuk menilai.

Baiklah. Apa yang saya ceritakan ini hanyalah pengalaman saya pribadi sebagai Fulltime Blogger. Bisa saja blogger lain memiliki dampak yang berbeda.

Apa Pandemi Berdampak ke Blogger?


Dampak Pandemi ke Blogger

Jawabannya ada dua, yakni Tidak dan Ya.

Kalau dari sisi aktivitas kerja, saya tidak mendapatkan dampaknya. Aktivitas ya seperti biasa, sama seperti sebelum pandemi. Sama-sama masih kerja di rumah. Jadi kalau para pegawai lain ada yang diminta WFH (Work From Home), saya sudah bekerja di rumah sebelum ada pandemi. Ya mungkin di awal-awal agak susah kalau mau kerja di luar, karena masih parno.

Jadi kalau dari segi aktivitas kerja, sama sekali tidak terdampak dan masih enjoy saja.

Nah kalau dari sisi penghasilan, ya, memang terdampak. Dampaknya saya rasakan mulai bulan Maret 2020 sampai sekarang. Penghasilan mengalami penurunan hampir 50%. Ini penghasilan yang dari media advertising ya, tidak termasuk Sponsored post atau yang lainnya.

Mengapa bisa turun?

Menurut saya ini diakibatkan karena perusahaan atau brand yang mulai mengurangi budget iklannya selama pandemi. Karena mereka juga perlu menjaga biaya operasional dan harus tetap bisa survive di tengah pandemi. Akhirnya dampaknya ke publisher (blogger), dimana penghasilan juga akan mengalami penurunan.

Tapi saya syukuri adalah masih tetap bisa berpenghasilan setiap bulan. Karena ada beberapa kawan blogger lain yang di beberapa bulan tahun kemarin ada yang tidak bisa gajian, karena penghasilan menurun dan belum bisa memenuhi minimal payout.

Sudah Saya Persiapkan

Yang saya syukuri lagi adalah, saya sudah mempersiapkan akan hal ini. Bukan..bukan...saya bukannya sudah meramalkan kalau akan ada pandemi. Bukan ini. Tetapi saya sudah mempersiapkan dari sisi teknis blog saya.

Jadi gini, saya kan bekerja sebagai Fulltime Blogger, yang mana blog adalah senjata saya untuk bekerja. Nah, dari awal saya sudah mempersiapkannya dengan membangun lebih dari blog dengan berbagai niche berbeda. Sehingga itu akan saling mendukung. Misal sewaktu-waktu blog A mengalami penurunan, maka ada backup dari blog B, dan seterusnya.

Bahkan hingga saat ini pun saya masih membangun blog baru.

Itulah yang saya persiapkan sejak awal. Karena kalau kita mau jadi Fulltime Blogger, nggak bisa hanya mengadalkan satu blog saja. Terlalu berisiko.

***

Tahun 2020 kemarin merupakan tahun yang awesome bagi saya. Mendapatkan dan kehilangan apa yang tidak saya pikirkan sebelumnya. Tapi ya saya tidak bisa menyalahkan keadaan ini. Dan inilah yang memang harus saya jalani. Saya hanya bisa bersyukur dan terus berikhtiar seperti apa yang sudah saya lakukan di tahun sebelumnya. Perkara hasilnya berapa itu urusan-Nya. Karena kalau saya hanya fokus pada jumlah penghasilan, yang ada malah stress sendiri dan tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah diberikan.

Saya bisa bekerja di rumah saja sudah sangat saya syukuri, yang mana di luar sana masih banyak teman-teman saya susah cari kerja di tengah pandemi seperti ini.

Buat teman-teman fulltime blogger, tetap optimis saja. Insya Allah di tahun 2021 ini akan membaik.

Kadang kita terlalu menyesali kehilangan, hingga melupakan nikmat yang terlalu banyak kita dapatkan.

Pandemi ini berdampak ke banyak orang, sekarang tinggal dari kitanya saja. Apakah mau berkeluh kesah, atau tetap bersyukur dan terus berusaha.

Orang gagal itu bukanlah orang yang sudah berusaha kemudian gagal. Tetapi orang yang belum pernah mencoba dan hanya menyalahkan keadaan.



Matur suwun,
Virmansyah


0 komentar:

Posting Komentar

Follow This Blog!