23 Juli 2020

Satu Ilmu Berharga (Di Luar Bidang IT) yang Saya Dapatkan Selama Kuliah di Jurusan IT

Waktu itu ketika memutuskan untuk kuliah, saya mengambil jurusan yang nggak berdasarkan sama omongan orang atau prediksi-prediksi seperti : pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan 5 tahun ke depan, jurusan yang paling banyak dicari, dan sebagainya. Saya memilih jurusan karena saya memang suka dan tertarik di bidang itu. Karena saya yakin kalau memilih jurusan di bidang yang saya sukai, saya akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Akhirnya saya memilih jurusan Teknik Informatika.

Programming
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

FYI
, saya sebelumnya nggak jago-jago banget soal komputer, lha wong pas mau masuk kuliah juga belum pernah punya komputer. Saya maen komputer paling kalau nggak pas di sekolah ya di warnet (warung internet). Di warnet pun dulu lebih suka menghabiskan waktu buat ngeblog. Karena waktu itu saya juga baru-baru belajar blog.

Tapi di dalam diri saya kalau megang komputer rasanya seneng, pengen tahu lebih jauh pokoknya. Selain itu saya juga pengen punya pekerjaan yang berhubungan dengan komputer. Gambaran awal dulu sih pengennya jadi Programmer, orang yang bisa bikin program/apps komputer. Akhirnya jurusan Teknik Informatika yang saya pilih, meskipun jurusan bidang IT yang lain juga ada seperti Sistem Informasi, Manajemen Informatika, Ilmu Komputer.

Waktu itu saya kuliah di sebuah STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) di Solo. Namanya mungkin tidak terlalu terkenal, tetapi saya tidak mempermasalahkan. Karena bagi saya ilmu itu bisa didapatkan dari mana saja selama kitanya sendiri aktif.

Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama kuliah di jurusan ini. Tentunya ilmu-ilmu dasar tentang programming, jaringan komputer, dan lainnya.

Tetapi ada satu ilmu yang tidak ada mata kuliahnya tetapi itu sangat berpengaruh bagi hidup dan cara berpikiran saya. Ilmu ini saya dapatkan dari beberapa dosen yang kadang memberikan petuah-petuah kehidupan ke mahasiswanya.

Ilmu itu adalah ...

"Bagaimana agar kami (mahasiswa IT) bisa memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang lain. Kalau orang lain biasanya sebagai pengguna, kami harus bisa menjadi pembuatnya."

Saya ingat betul beberapa kali dosen saya mengatakan hal seperti itu. Kalau kami diminta untuk mencoba menjadi 'Pencipta' bukan sekedar 'Pengguna'. Ini ada korelasinya dengan ilmu yang sedang kami pelajari, yakni programming. Belajar pemrograman itu memang harus punya mindset seperti itu. Misalnya yang suka nge-game, jangan hanya jadi gamers saja, tapi juga coba buat game-nya.

Di situlah pola pikir saya mulai berubah. Apalagi ketika dosen juga sering mengatakan, kalau kami harus lebih aktif, ilmu yang didapatkan di kuliah itu mungkin hanya 40%, sisanya harus kita dapatkan sendiri di luar. Artinya kami diminta untuk jadi mahasiswa yang aktif, tidak sekedar mengandalkan materi-materi yang diberikan dosen.

Karena saya sejak SMA suka dengan dunia blog dan website, akhirnya saat kuliah saya lebih fokus di bidang ini. Saya belajar untuk bagaimana membuat website (maksudnya dari sisi programming nya), meskipun pada waktu itu saya belum mendapatkan materi tentang Web Programming di perkuliahan.

Dan ini yang semakin membuat saya tambah semangat untuk ngeblog. Bagi saya ngeblog selain memang sudah jadi hobi, juga sebagai bentuk tindakan nyata saya dari apa yang sudah disampaikan dosen saya itu.

Blog
Gambar oleh Werner Moser dari Pixabay

Ketika orang lain sibuk mencari informasi di internet (Google), saya ingin jadi orang yang menyediakan informasinya. Yaitu dengan membuat blog dan konten-konten positif di internet. Di sinilah saya bertindak sebagai Creator, bukan hanya sebagai User.

Ilmu ini tidak ada di perkuliahan dan tidak akan bisa didapatkan oleh semua mahasiswa. Bagi saya ilmu-ilmu seperti ini lebih berharga dibanding ilmu-ilmu perkuliahan yang setiap minggunya didapatkan.

Untuk mendapatkan ilmu seperti ini memang butuh kepekaan dan keseriusan dalam belajar. Lagi-lagi harus dikembalikan ke niat awal kuliah untuk apa. Kalau memang kuliah untuk mencari ilmu, ya harusnya tidak hanya menyerap ilmu-ilmu yang sifatnya akademis saja, tetapi juga ilmu yang sifatnya tersirat seperti yang disampaikan oleh dosen-dosen saya tersebut.

Setelah mengalami hal itu, dan melihat pengalaman-pengalaman orang lain, saya jadi semakin sadar kalau kuliah itu sebenarnya bukan untuk mencari gelar atau supaya nanti dapat pekerjaan yang lebih baik. Menurut saya pribadi, inti dari kuliah itu adalah belajar untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan terukur, selain itu juga mengubah pola pikir kita.

Tentu ini tinggal disesuaikan dengan bidang atau jurusan masing-masing atau bisa juga keresahan yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa.

Inilah yang membedakan Mahasiswa dengan Siswa, menurut saya lho ya.

Makanya kenapa pola pengajaran di kuliah dan sekolah itu beda, ya salah satunya itu.

Waduh kok malah ngalor ngidul. Jadi seperti itu sedikit pengalaman kuliah yang saya dapatkan. Sangat bersyukur dulu dipertemukan dengan dosen-dosen yang selalu memberikan petuah positif ke mahasiswanya. Semoga Bapak Ibu Dosen selalu diberikan kesehatan dan semua ilmu yang sudah diajarkannya menjadi amal jariyah yang tak terputus. Aamiiin.

Ambil positifnya :)


Matur suwun,
Virmansyah


0 komentar:

Posting Komentar

Follow This Blog!