30 Agustus 2016

Masihkah SEO Yang Sekarang Seperti Yang Dulu?

Ngapunten, blog ini hampir terdampar dan tenggelam begitu saja. Semoga tidak ada sarang laba-laba yang menghinggapinya.

Kali ini aku cuma mau ngalor-ngidul ngomongin SEO saja, daripada ngomongin mantan.

Optimasi SEO
image via thenextweb.com
Bicara soal SEO (Search Engine Optimization), aku memang pernah menjamahnya, aku memang pernah punya cerita dengannya. Maklum, hobiku yang suka coret-coret di blog membawaku tertarik untuk mempelajari cara menaklukan Mbah Google ini.

Tapi itu dulu, sekarang....aku sudah lama tak menjamahnya lagi, ya hampir satu tahunan lebih.

Kalau dulu aku sering dapat obyekan a.k.a kerjaan SEO untuk web-web orang/perusahaan. Dan dulu memang pernah bekerja di posisi yang kerjaannya nyepam ini. Ya maklum, dulu aku tahu SEO cuma otodidak, jadi soal ilmu SEO yang aku miliki dulu nggak begitu bagus-bagus amat. Yang penting web bisa nongol di page one Google.

SEO yang dulu...

Karena dulu aku cuma pelajari hal-hal basic soal SEO, seperti SEO Internal & Eksternal, pada akhirnya ya aku cuma kembangkan sendiri.

Kalau untuk SEO Internal ya berarti website yang ingin di-SEO-kan harus punya spesifikasi yang sesuai kaidah SEO mulai dari web hosting yang digunakan hingga tampilan website (template).

Sedangkan SEO Eksternal, yang aku paham dulu intinya kalau website tersebut punya backlink yang banyak & berkualitas itu bakal memudahkan untuk nangkring di page one Google.

#SEO Internal

Untuk masalah SEO Internal, dulu aku biasanya melihat beberapa hal :

  • Hosting. Tidak hanya lokasi servernya saja yang jadi tolok ukur, tapi juga kecepatan dan lainnya. Karena website yang cepat lebih disukai Google. Tak jarang aku juga menyarankan client untuk pindah hosting agar mendapatkan performa yang baik untuk websitenya.
  • Struktur Website. Kalau website klien ternyata pakai CMS WordPress, itu sudah alhamdulillah. Karena CMS yang satu ini sudah punya struktur yang bagus dari segi SEO, jadi tinggal menyesuaikan templatenya saja. Misalnya masalah sitemap & RSS Feed, kalau pakai CMS jelas sudah ada, tapi kalau website yang non CMS kadang tidak diberi fitur sitemap / RSS. Jadinya agak kurang sip untuk SEO. Soalnya kalau mau submit ke Google Webmaster Tool juga butuh sitemap.
  • Template. Template juga jadi perhatian untuk SEO Internal. Hal-hal seperti penggunaan tag heading, meta title, meta description, canonical, structur data (rich snippet), dll juga perlu ada. Kalau pakai CMS WordPress paling mudah kan tinggal install plugin saja. Tapi kalau web custom, otomatis harus oprek manual.
    Terus templatenya juga responsive atau tidak. Karena kalau nggak resposive juga kurang bagus. Google sendiri menyukai website yang responsive.
  • Content. Dari sisi konten juga harus diperhatikan. Misalnya saja penggunaan internal link atau eksternal link, duplikasi konten artikel, ukuran gambar, penggunaan tag yang SEO Friendly pada gambar, dll. 
Hal-hal sepert di atas itu saja sudah menguras waktu untuk membuat sebuah website lebih SEO Friendly. Dan sebenarnya masih banyak lagi faktor-faktor SEO internal, sayangnya aku sudah lupa...

#SEO Eksternal

Kalau dirasa SEO Internal sudah oke meskipun tidak bisa oke-oke banget, baru lanjut ke SEO Eksternal. Optimasi yang satu ini sudah tidak berhubungan dengan masalah internal website, namanya juga eksternal.

Kalau dulu sih aku cuma mikir gimana supaya website punya backlink yang banyak dan berkualitas. Lalu gimana website bisa dikenal orang, karena web yang dikenal banyak orang berarti disitu ada interaksi dan interaksi ini akan berdampak positif untuk SEO. Mikir ku dulu gitu, itu pun cuma hasil penalaran ku sendiri...

Nah biasanya yang aku lakuin untuk SEO Eksternal dulu itu lebih banyak untuk mencari backlink. Backlink itu menempatkan link website yang dioptimasi di website lain. Tapi tidak bisa sembarang website yang bisa ditempati link yang akan dioptimasi itu. Kualitas websitenya minimal sama atau lebih tinggi dari web yang akan dioptimasi.

Caranya melihat kualitasnya kalau aku dulu lewat beberapa hal, seperti Pagerank (dulu pagerank masih di update), Domain Authority, Page Authority, Domain yang dipakai, dan lain-lain.

Aku juga buat blog dummy, blog yang difungsikan untuk membangun jaringan backlink. Selain memanfaatkan blog dummy, juga memanfaatkan forum, media sosial, blog lain yang menyediakan guest blogger, blog directory, article directory. dll

Banyak memang yang harus dilakukan.

Research & Monitoring

Supaya nggak kebablasan (kena pinalti Mbah Google), juga perlu melakukan monitoring dan riset apa yang perlu diperbaiki dan dipertahankan. Mulai dari implementasi kata kunci hingga cek posisi website dari hari ke hari, minggu ke minggu.

Dengan mengandalkan Google Webmaster & Google Analytics, itu sudah membantu. Owh ya ditambah Google Keyword Planner untuk riset keyword.

Memang tidak mudah dan tidak cepat, hasilnya pun sangat lama, apalagi dulu aku cuma mengerjakannya sendiri.

Yang membuat berat itu kadang bukan waktunya yang tidak pasti kapan website akan naik, tapi fee yang didapatkan. Masalah masih banyak klien yang kurang paham soal SEO. Dikiranya SEO itu mudah, cepat dan murah. Itu yang menjadi beban sebenarnya. Jadi perlu edukasi yang lebih sebelum deal. Naasnya banyak juga klien yang mutung setelah diberikan edukasi. Dari yang semula punya pikiran SEO itu tinggal klik-klik jadi nangkring di halaman satu Google, ternyata butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Apalagi kalau klien pengennya kata kunci yang persaingannya tinggi.

Itu dulu... ya itu dulu....

Sekarang aku udah nggak menerima obyekan ini lagi...

Dan sekarang pun aku nggak tahu bagaimana perkembangan SEO yang sekarang, apakah masih sama seperti yang dulu? Itulah yang ingin aku tanyakan lewat postingan ini...
#Ah bener sudah nggak main-main SEO lagi?
Bener, maksudnya sudah nggak lagi optimasi web orang. Tapi untuk blog-blog pribadi paling ya cuma share ke sosmed & social bookmarking aja. Nggak sampe ngoyo sampai yang dulu-dulu... Jadi maklum kalau visitor blog cuma pas-pasan.

Jadi, intinya lewat postingan ini aku cuma mau tanya, apakah SEO yang sekarang itu seperti yang dulu? Mohon yang punya infonya bisa berkenan sharing lewat kolong jembatan, maksud aku kolom komentar. Syukur-syukur bisa membantu aku untuk menaikkan visitor blog-blog ku.

Itu saja, matur suwun sudah baca....


Matur suwun,
Virmansyah


7 komentar:

  1. Ah, ndak juga mas. Cara-cara terdahulu juga masih relevan kok (sepertinya). Sebab, beberapa kisi-kisi dari ancestor masih terbukti ampuh hingga saat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti itu ya...tapi memang sekarang kayaknya ada tambahan-tambahan faktor lagi ya, jadi bukan melulu soal backlink...misalnya saja viral content

      Hapus
    2. Iya mas. Kalo sekarang social share ikut dihitung. Belum lagi masalah bounce rate yang katanya juga masuk perhitungan buat naik-nurunin serp halam tersebut.

      Hapus
  2. Masih terus mencoba-coba biar dapet formula yang cocok mas. Bismillah ikhtiar terus :)

    BalasHapus
  3. kalau sekarang artikel dibanyakin backlink malah menghilang dari peradaban, sedih banget dan ngga tau kapan bisa muncul di page google

    BalasHapus
  4. Web/blogmu uakeh Kak jadi bisa naruh backlink sana-sini.
    Bikin artikel manajemn waktu untuk ngelola blog yang banyak dong kak?

    BalasHapus

Follow This Blog!