28 Desember 2016

Pantaskah Personal Blogger Menerima Content Placement?

Sebenarnya siang tadi mau ke Jogja, tapi karena hujan akhirnya dipending dulu saja. Karena ada jeda waktu lumayan banyak, akhirnya saya putuskan untuk membuat tulisan ini, semoga layak.

Kalimat pembuka di atas memang tidak penting buat kalian, jadi abaikan saja...

Tapi tulisan saya kali ini tolong jangan diabaikan, karena ini termasuk salah satu keresahan hati saya tentang dunia blog sekarang ini. Jadi mohon maaf sebelumnya jika nantinya ada yang merasa tersakiti meskipun saya pribadi tidak bermaksud untuk menyakiti.

Sekarang ini banyak "Personal Blogger" yang menerima Content Placement baik dari brand atau digital agency. Saya sendiri pun juga pernah menerima kerjasama content placement seperti ini. Taukan content placement itu?

Jika belum, sila baca artikel saya yang ini dulu : Job Review sama Content Placement, Kembar Tapi Beda

Personal Blogger
image via pixabay.com
Yang jadi pertanyaan dan pembahasan sekarang adalah "Pantaskah Personal Blogger Menerima Content Placement?"

Jawabannya ada dua, Pantas dan Tidak.

Tetapi menurut saya, seorang Personal Blogger itu lebih baik ..... *tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt.....*

Sebelum tahu pendapatan saya soal itu, lebih baik saya paparkan dulu apa itu Personal Blogger.

Menurut saya, ini menurut saya lho ya, Personal Blogger itu adalah blogger yang memiliki tugas, eh jangan tugas lah, ehm,..apa ya....anu aja, memiliki kebiasaan menulis di blog pribadinya dengan gaya penulisan yang sesuai karakteristiknya. Personal Blogger biasanya juga menggunakan namanya sebagai brand atau domain blog nya.

Yang membedakan Personal Blogger dengan divisi blogger lainnya adalah dari segi penulisan. Gaya tulisan, pemikirannya yang dituangkan dalam tulisan, pengalamannya yang dituangkan dalam tulisan, dan lainnya itu semualah yang menjadi nilai jual dari seorang Personal Blogger.

Akan sangat lucu, jika personal blogger mempublikasikan artikel baru tapi itu hasil saduran atau rewrite dari media lain tanpa disisipi opini atau tanggapan pribadinya. Sehingga Personal Blog malah berubah menjadi seperti media online mainstream. Karena sisi 'personal' tidak dimunculkan dalam artikelnya.

Itu Personal Blogger menurut saya...

Jadi dari sedikit paparan saya di atas mungkin sudah bisa menjawab Pantas atau Tidak nya Personal Blogger menerima tawaran content placement. Untuk itu silahkan disimpulkan sendiri sesuai sudut pandang masing-masing. :)

Solusinya bagaimana kakak...

Saya yakin tidak semua Personal Blogger itu idealis. Ada yang punya stigma bahwa blog pribadi saya hanya mau menerima tawaran yang berupa sponsored post saja, agar blogger bisa menulisnya sendiri dengan gaya penulisannya. Ada juga yang pokoknya asal angkut ketika dapat tawaran content placement dari klien, namanya juga rejeki. Ya, itu semua tidak salah.

Tetapi kalau memang ingin menerima content placement solusinya gimana?

Kalau menurut saya, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan.

1. Menulis ulang
Supaya nilai personalnya tetap muncul, ya terpaksa harus ditulis ulang content placement yang sudah dikirimkan. Namun, harus dikomunikasikan dengan klien terlebih dahulu. Jelaskan alasannya jika ingin menulis ulang.

Negosiasi
image via pixabay.com
Akan tetapi, menurut saya ini merugikan blogger itu sendiri. Karena biasanya content placement di Indonesia itu dihargai dengan rate yang terbilang masih rendah. Maklum, penilaian rate umumnya berdasarkan nilai DA/PA. Jadi mau setenar apapun personal blogger, tidak mampu mendongkrak rate. Biasanya gitu... :p

Kalau mau ditulis ulang, secara otomatis 'ongkos nulis' si blogger tidak dibayar. Kasarannya seperti itu...

Tetapi jika si blogger lilo legowo ya monggo......

2. Menawarkan Sponsored Post
Solusi kedua menurut saya adalah dengan nego ke pihak klien untuk meminta kerjasama dalam bentuk Sponsored Post. Nantinya blogger cukup diberikan informasi rules artikel berbayarnya dan blogger bisa menulisnya sesuai gaya penulisan sendiri.

Sponsored Post
image via marketingland.com
Secara otomatis dengan menawarkan Sponsored Post maka rate juga akan naik.

Misal jika diawal ada klien menawarkan content placement (artikel tinggal publis) dengan rate Rp 300.000,- lalu blogger menawarkan dalam bentuk Sponsored Post maka rate bisa dinaikkan jadi Rp 500.000,-. Ini contoh saja. Sehingga 'ongkos nulis' juga dibayar.

Dua solusi itu bisa dicoba jika nantinya mendapatkan tawaran content placement. Sehingga dari kerjasama tersebut, personal blogger tetap bisa menjaga kualitas konten artikel yang tayang di blognya dan tetap bisa mengebulkan dapurnya.

3. Mempublikasikan di blog lain
Solusi terakhir dengan mempublikasikan content placement di blog lain. Jadi ya harus punya blog lain. Nah, biasanya kalau saya itu untuk content placement tak arahkan ke www.virmansyah.info, blog itu aku tujukan untuk hal-hal seperti itu :D Kalau di virmansyah.net ini khusus untuk personal blog.

Seperti itu...

Karena menurut saya sudah tidak ada yang perlu dibahas, akhir kata saya akhiri tulisan sampai di sini saja.

Sekali lagi ini adalah opini saya pribadi yang bersumber dari keresahan hati. Kalau ada pihak yang merasa tersinggung, yakinlah saya tidak berniat menyinggung Anda. Saya menulis ini supaya hati saya plong, tidak dongkol. Kalau dongkol nanti malah jadi penyakit hati, nggak baik buat kesehatan. Kalian mau saya sakit? Nggak kan....

Jadi kesimpulannya silahkan disimpulkan sendiri-sendiri. Saya tidak menyuruh untuk menghentikan kalau dapat tawaran content placement karena itu menyangkut rejeki masing-masing. Saya pun bukan yang menentukan rejeki orang.

Itu saja, sekali lagi mohon maaf dan semoga tulisan ini memberikan khasanah dalam dunia perbloggingan. :D


Nuwun,
Setia Adi Firmansyah

Matur suwun,
Virmansyah


30 komentar:

  1. Ini benar mas hahahahah. Aku beberapa kali nerima content placement dan dibikin puyeng karena tulasin tidak sesuai dengan biasanya. Dan opsi sponsored post adalah pilihan terbaik (ditambah ratenya ditinggikan) *eh :-D :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owh ya, solusi lain adalah dipasang di blog lain :D belum aku tulis di atas

      Hapus
  2. Kak, akhiranmu dua paragraf. Mau mengakhiri saja rasanya berat ya kak.
    Btw aku sepakat denganmu.

    BalasHapus
  3. Kalau saya kadang rewrite, kalo nggak ada waktu ya tetep dilabeli Sponsored Post. Hehe. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata kalian 2 orang yang berbeda. Saya pikir sama.
      #eh komennya ga nyambung. Hehe

      Kalau aku, biasanya tak baca dulu kak. Kalau tulisan udah oke, ya langsung pasang. Kalau kurang sreg, aku edit-edit sedikit, tapi ga dinaikin ratenya. Karena langganan dan rutin pasang CP :D

      Hapus
  4. Wah berarti saya salah kaprah dong tentang istilah sponsored post dan content placement. Saya pikir keduanya sama haha. Jadi ketika dapat content placement saya tetap tulis ulang sesuai gaya bahasa saya. Nggak pernah saya tayangin mentah-mentah.

    BalasHapus
  5. Daku sekarang ndak pernah sponsor-sponsor gitu kak, soalnya ratenya rendah atau memang blogku ndak laku buat gituan haha...

    Tapi kalau di atas 1000K fulusnya sih mau banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, apa masih kurang royalti dari kerjaan desainnya? :D

      Hapus
  6. Lebih enak rewrite jadi tulisan tersebut ga lepas dari karateristik gaya kepenulisan kita.

    Saya pernah ambil content placement n sponsor post. Dikhawatirkan kalau content placement itu biasanya dari digital agency, content biasanya mirip bahkan sama persis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya bener. Kekhawatiran soal 'keunikan' konten juga perlu jadi pertimbangan.

      Hapus
  7. Aku juga gitu Mas, setiap dapat CP mesti aku tulis ulang tapi masih satu tema. Cuma memang ratenya agak mahal ya, hehehe. :D

    BalasHapus
  8. Sesuai sama pemikiranku mas. Memang idealnya ditulis ulang supaya tetap ada ciri khas dari tulisan blog kitanya. Terus untuk tema-nya pun harus dipilih juga, sesuai engga dengan brand blog kita.

    BalasHapus
  9. Kalau di uneg-uneg saya yang lagi bikin saya senyum-senyum adalah jual beli tulisan untuk blog. Mungkin ini yang kemudian membuat masih ada orang yang bilang blogger itu bukan penulis ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owh jasa content writer gitu ya? :D Kalau itu biasanya pemilik blog emang cuma ngejar earning. :D

      Hapus
  10. Sementara ini baru beberapa tulisan hasil CP. Kebanyakan malah review tak berbayar. Hehe

    BalasHapus
  11. harga 300-500 gitu apa g kemurahan bro? kadang pernah terima placement post gt. g sesuai dengan bayaran atau permintaannya. tak lepas. haha. masa diharga dbawah 200. kan sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Misal itu mas, misal... :D Tapi ada juga sih yang ngambil harga segitu.

      Hapus
  12. Saya juga punya beberapa blog dengan karakteristik masing-masing. Ada personal blog ada juga media online mainstream.

    Yuk mampir!
    Hehehe

    BalasHapus
  13. Kalau dapat biasanya aku edit agak banyak sih, cuma gak sampai rewrite.
    Sempat nolak juga, biasanya kalau temanya nggak cocok sm blogku.

    BalasHapus
  14. Baru sekali dapet job CP. Untungnya karakternya masih sama sih dg gaya saya. Tapi makasih sharingnya Mas.. Noted. :)

    BalasHapus
  15. Aku mulai pertengahan tahun lalu terima tanpa edit, menjelang bulan-bulan terakhir tahun lalu mulai rewrite, lalu sekarang niatnya mau menghilangkan, insyaAllah. Tapi kalau ada kebutuhan banyak ya... ya... ehehehe

    BalasHapus
  16. Harga pasarannya berapa ya mas?saya masih awam tapi tertarik juga sih utk dpt placement asalkan ga jauh dari tema blognya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kalau semacam ini tidak ada harga 'pasaran'nya mbak. Soalnya rate sesuai dari kebijakan blogger sendiri. ^^

      Hapus
  17. mas saya baru2 ini dapet CP dari digital agensi... ditawarin kejasama gitu 50rb/artikel, 3 link keluaran campuran noffolow dan dofollow... 600 kata

    cuman yah, saya sendiri juga masih rada ragu ngambil lebih, awalnya saya tawarin 150rb, tp agensi ga mau,
    karena saya sendiri kurang PD sama blog saya sendiri, meski pakai domain khusus tp bisa dibilang pageviews ny kecil...
    jadi akhirnya saya memutuskan 100rb/artikel.... apa angka trsbt dirasa kekecilan atau kebesaran y?

    blog saya ini nih mas lemonvie.net

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cek email ya mas. :D Tak jawab via email saja. Thanks.

      Hapus
    2. ok mas... saya tunggu .... thanks :)

      Hapus
  18. kayanya hanya menebak yang dibutuhkan advertiser pemberi job itu keaktifan sebuah blog mangkannya memilih personal blog. saya soalnya sering dapat job content placement

    BalasHapus

Follow This Blog!