Beberapa instansi dan perusahaan swasta pun akhirnya menerapkan himbauan ini ke para pegawainya agar mulai Work From Home. Sekolah-sekolah di liburan, pusat keramaian mulai sepi dan tutup. Yang menyedihkan adalah setelah beberapa minggu berjalan, perusahaan besar melakukan PHK massal kepada para buruh.
Lantas bagaimana nasib Fulltime Blogger di tengah pandemi Virus Corona ini?
Dengan adanya pandemi wabah ini, secara pekerjaan saya sebagai Fulltime Blogger tidak mengalami masalah. Semuanya berjalan normal seperti sebelum wabah ini muncul. Alhamdulillah saya memang orang rumahan, suka di rumah, jadi sangat nyaman-nyaman saja bekerja di rumah. Ada istilah yang saya jadikan lucu-lucuan, yakni SAWAH (Stay And Work At Home).
Aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan saya masih normal-normal saja, sedangkan untuk pengaruhnya ke penghasilan, setelah saya lihat statistik iklan tidak terlalu berpengaruh. Ya memang ada penurunan, tetapi sangat kecil. Saya bisa memaklumi karena dengan kondisi seperti ini beberapa perusahaan juga akan menurunkan biaya atau anggaran iklannya. Dan dampaknya tentu juga ke publisher atau Blogger seperti saya. Tapi ini tidak terlalu berpengaruh.
Namun ada juga blogger yang memang mengalami kenaikan penghasilan, biasanya yang memiliki blog-blog dengan niche kesehatan. Di momen seperti ini akan lebih tinggi penghasilannya.
Oh ya, ada satu lagi, ini pengaruh positif bagi para blogger yang notabene penghasilannya dalam bentuk US Dollar. Sekarang kan nilai tukar Rupiah - Dollar sangat tinggi, Rupiah melemah. Per 5 April 2020 ini, $1 USD = Rp 16.400. Jelas bagi para blogger ini sangat menyenangkan, lebih tepatnya bersyukur. Karena penghasilannya jika dikonversikan ke Rupiah akan bertambah.
Di lain sisi, kalau blogger ada tagihan-tagihan semisal tagihan domain/hosting yang harus dibayar dalam USD, ya tagihannya akan naik. Jadi ya sebenarnya ada plus minusnya.
Itu tadi kalau dari sisi aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan. Intinya bagi saya pribadi masih normal. Ya karena saya sudah khatam kalau suruh kerja di rumah. Tapi mungkin akan jadi hal yang kurang nyaman bagi blogger yang memang sukanya kerja di luar.
Lalu untuk aktivitas lain di luar pekerjaan, bagi saya memang agak sedikit terbatasi. Saya berlokasi di Kab. Klaten, Jawa Tengah. Per tanggal 5 April 2020 ini pasien positif COVID-19 yang terdata secara resmi baru 1. Nah untuk keluar rumah untuk urusan lain misalnya beli makan, atau lainnya, memang sekarang jadi lebih waspada dan dikurangi. Ya saya tidak bisa berspekulasi kalau Klaten masih aman, saya harus tetap waspada dan ini yang membuat saya jadi terbatas untuk keluar.
Apakah Blogger Akan ‘Mati’ Jika Pandemi Ini Terus Berlanjut?
Baru beberapa minggu saja, perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah banyak yang mem-PHK karyawannya. Lantas apakah ke depannya blogger juga akan mendapatkan dampak buruknya.Saya sendiri tidak tahu, tetapi sebagai orang yang berkecimpung di dunia ini, saya sangat optimis kalau blogger akan terus ada dan tidak akan mati selama blogger itu sendiri masih terus menjaga baik blognya.
Kalau dari ekosistem yang ada, baik itu dari Advertiser, Ads Management, Publisher ke depannya akan semakin eksis. Ya sekarang lihat saja, dengan adanya wabah ini semua orang di himbau #DiRumahAja dan #BekerjaDiRumah. Para pelajar diminta belajar di rumah. Mereka semua pasti akan menggunakan sarana internet untuk bekerja dan belajar.
Nah di sinilah peran blogger dan Advertiser yang akan semakin tumbuh. Karena pengguna internet akan bertambah, selain itu orang akan lebih lama menghabiskan waktu dengan internet. Karena internet inilah salah satu hiburan orang-orang ketika berada di rumah.
Jadi, buat para Fulltime Blogger bersyukurlah dengan pekerjaan ini. Di momen ini mari kita gunakan untuk lebih memberikan konten yang bermanfaat untuk para pembaca. Memberikan ilmu pengetahuan, solusi, informasi, hiburan yang positif.
Tetap Semangat dan Jangan Lupa Sedekahkan Sebagian Penghasilan yang Telah Kita Dapatkan. Jangan lupa tetap jaga diri & doakan agar kondisi cepat membaik dan normal seperti biasa.
Matur suwun,
Virmansyah
0 komentar:
Posting Komentar