19 Mei 2016

Menurut Saya, Blogger Profesional Itu Yang Seperti Ini

Baru saja balik dari Jogja, sampai rumah (Klaten) jam 12 malam. Niatnya sih tadi langsung mau tidur, tapi kok ya masih sulit saja. Ya sudah, saya coba untuk membuka kembali laptop ini, sekedar untuk ngeblog di blog sederhana yang tak lama bersua.

Kali ini saya ingin menuangkan uneg-uneg soal sebuah istilah yang sering saya dengar dan baca di beberapa blog rekan blogger, yaitu sebuah istilah "Blogger Profesional".

credit image thecarsonjspencerfoundation.blogspot.co.id
Dari yang saya baca dan ikuti, banyak sekali definisi dari Blogger Profesional itu. Ada yang menganggap bahwa blogger pro itu yang bisa punya pendapatan dari blognya, ada juga yang menganggap kalau blogger pro itu yang bisa terkenal, dan masih banyak lagi definisi-definisi lagi.

Tak jarang pula banyak yang berbagi tips menjadi Blogger Profesional.

Jujur, saya sangat terkesan dengan itu semua, karena membuat saya menjadi lebih semangat lagi untuk mengelola blog.

Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu memikirkan tentang hal tersebut, Blogger Profesional. Tapi kadang ada saja rekan blogger yang menganggap saya Blogger Profesional dengan alasan punya blog banyak. Iya, saya punya 6 blog, semuanya aktif. Bukan sombong :p

Tapi saya menyikapi itu semua bukanlah sebagai wujud dari keprofesionalan sebagai blogger.

Bagi saya, Blogger Profesional itu adalah mereka yang konsisten.

Ya, sederhana saja, Konsisten adalah sebuah wujud dari profesionalisme.

Saya mencoba untuk browsing, mencari makna dari Profesionalisme, dan mendapatkan salah satu makna sebagai berikut.

"Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen seseorang dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuannya."

Konsisten itu tidak bisa dinilai secara kasat mata, konsisten itu hanya bisa dinilai dari tanggung jawab dari masing-masing blogger saja. Dan seseorang yang mampu menjaga konsistensi dan tanggung jawabnya, itulah mereka yang profesional. Mereka yang teguh pada keputusan awal, niat awal meskipun banyak tantangan yang dihadapinya.

Menjadi Blogger yang profesional bukanlah dimulai dari bagaimana membangun desain blog yang menarik, bukanlah dimulai dari bagaimana memproduksi konten yang berisi, tapi bagaimana membangun diri agar siap untuk memulai dan menjalankan pilihan yang telah ditetapkan.

Nah, dari konsistensi itulah nanti baru muncul rencana-rencana dan upaya untuk menjaga konsistensi itu sendiri.

Misalnya pengunjung blog tiba-tiba turun drastis, jika blogger tidak punya konsistensi, maka ya dibiarkan saja, tidak ada upaya untuk memperbaikinya. Tapi jika sudah punya konsistensi, maka akan mencari cara agar blog tersebut bisa mendatangkan pengunjung banyak lagi. Di sini akan ada sebuah proses pembelajaran yang diawali dari sebuah konsistensi tadi. Nah, yang seperti inilah Blogger Profesional itu, menurut saya.

Sulit memang untuk menjelaskan. Tapi menurut saya, ini soal keyakinan dari perseorangan. Niat, konsistensi, tanggung jawab, hanyalah kita sendiri yang bisa merasakan dan menilai. Jika itu semua telah berada pada jalan yang tepat, maka kita sudah menuju pada sebuah step baru, yakni Profesional.

Ya sudah, sepertinya saya sudah mulai ngantuk. Lumayan, tulisan ini bisa sebagai pengantar tidur saya malam ini. Sekali lagi ini hanyalah opini saya pribadi, kalau dirasa benar ya syukur, kalau tidak tolong dikoreksi. :). See you gaesss.....

Matur suwun,
Virmansyah


30 komentar:

  1. blogger pro = blogger konsisten
    well salim suhu

    BalasHapus
  2. wah hebat punya 6 blog dan konsisiten. Aku punya satu , konsisten menulis hanay bisa seminggu sekali , itu sulit sekali

    BalasHapus
  3. Blogger profesional dituntut konsisten, kreatif dan kredibel.
    Salam sukses masbro

    BalasHapus
  4. Saya punya kawan seorang Blogger Ptofrsional dari Klaten. Hehehe. Keren punya 6 blog dan aktif semua, aku aja cuma punya satu dan kadang gak keurus. Iya, betul konsistensi. Sayangnya saya belum bisa memegangnya. ;)

    BalasHapus
  5. Kalau menurutku profesional itu mereka yang menjadikannya sebagai profesi, pekerjaan sehari-hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini, bener banget mas

      Hapus
    2. Habis baca ini lagi jadi kepikiran, mungkin lebih enak disebut "Bloger Tenanan" sama "Bloger Dong-dongan". Tapi Bahasa Indonesia yang pas apa ya? Hahaha :D

      Hapus
  6. setuju blogger yang konsisten itulah blogger sesungguhnya. apa saja yang dilihat dan didengan bahkan yang sudah diucapkan bisa jadi bahan tulisan, tinggal kejelian mengolahnya saja hehehe.
    trus piye ya cara kasih tanda tangan juga di kolom komentar, bro? :-P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, tinggal di insert aja bro di bawah postingan. Tapi buat dulu ttd nya di corel atau apa

      Hapus
  7. Kadang suka bingung juga gimana blogger profesional itu, pengahsilan dari blog pun belum tentu bisa diukur dari sana. Tapi ini mencerahkan om hhe...

    Konsisten yang paling utama, setuju! *salim suhu*

    Salam kenal dari Banjarmasin :D

    BalasHapus
  8. wakakakaka. aku salah fokus ke profilnya "karena aku nggak tahu itu kamu"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, kaka malah fokus itu, eh tapi ya bener ding, tolong sapa aku kalau aku g nyapa :v

      Hapus
  9. Great.
    Profesional = Konsistensi.

    Kalau gitu, aku mundur teratur deh nawarin job ke kamuhh kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, lha aku aja udah lama nggak dapat job dari kamu kakak :v

      Hapus
  10. Iya ya, konsisten does matter. apapun kalau dijalanin konsisten akan menghasilkan dan menjadikannya sebagai ahli.korelasi yang berkaitan erat ya

    BalasHapus
  11. Setuju mas, saya jujur ngiri banget liat blogger yang berhasil membangun tidak hanya satu blog. Saya juga belajar terus nih biar jadi profesional, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah merasa berat mas kalau tujuan ngeblog pengen jadi profesional. :D

      Hapus
  12. Kalau saya lebih melihat ini adalah komitmen ya? soalnya kalau konsistensi itu kan regular, teratur, konstan, konsekuen, atau sesuai. Kalau melihat traffic turun dan harus berupaya untuk mengatasi traffic tersebut dan bertanggung jawab terhadap itu mungkin lebih ke bagaimana komitmen kita diawal ketika mendirikan blog, apakah kita bisa terus berkeyakinan berpegang teguh dengan apa yang kita mulaidengan blog untuk mencapai tujuan kita ngeblog. *opini saya salam kenal mas! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya, bener, pondasinya memang komitmen itu lalu diimbangi dengan konsistensi :) thank you koreksinya

      Hapus
  13. ☺mas blognya apa aja. Mau nengok dong

    BalasHapus
  14. Mas, kalo misalnya blogger yang mencoba profesional dengan menulis. Namun, konten yang ia buat tidak dipublikasikan diblog miliknya sendiri, sebagai contoh genre atau tone dari konten yang ia buat sangat berbeda dengan blog miliknya. Sehingga ia mempublikasikan kontennya tidak pada blognya, melainkan diberbagai medium lain. Apakah itu termasuk inkonsistensi ya? Tapi dalam sudut pandang lain, dia nulis terus kok. Gimana ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa juga sih ya :D Maksudnya medium kayak di kompasiana, detik blog gitu kan

      Hapus
    2. Iya mas. Kan kadang setiap orang memiliki keinginan untuk menulis dengan genre yang berbeda. Dan, genre tadi ndak bisa dijadiin satu disebuah blog. Jadi, dia menulis di media lain. Nah, apakah inkonsistensi menulis juga atau menjadi pengecualian?

      Hapus
  15. Blogger Profesional menurutku adalah: Yodhia Antariksa, salah sataunya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mbak :), mas Yodhia itu blognya banyak juga... :) Kontennya juga asik-asik, tertarget...

      Hapus

Follow This Blog!